Sheikh Muath, seorang hafidz yang tuna netra.. Ini kisah beliau, semoga bisa diambil hikmahnya, dan semakin membuat kita bersemangat berinteraksi denga n Qur'an. Saat beliau hendak menyetorkan hafalannya kepada Sheikh-nya, ia harus menempuh perjalanan sekitar sepanjang 3 hari. Dengan menggunakan motor, sepanjang perjalanan Sang Ayah menuliskan ayat/surat yang hendak disetorkan anaknya, Muath agar dapat menyimak hafalan yang sedang di muroja'ah oleh anaknya. Dan perjalanan 3 hari itu hanya 1 ayat yang diterima Sheikh?
Senin, 26 Agustus 2013
Sabtu, 24 Agustus 2013
Tetangga yang Baik
Pagi, dunia..
Hari sabtuku, usai sholat subuh berjamaah di Masjid akupun bergegas menuju asrama. Hari ini jatah kami muroja'ah surat Ar-Rahman dan An-Naba'. Seperti biasa, setiap sabtu ahad kami bersiap untuk menghadiri kelas tahsin bersama Ustadz Hartanto. Saat teman yang lain memilih mennyelesaikan urusannya, aku memilih untuk melaksanakan kewajibanku untuk piket. Hari ini aku kebagian menyapu halaman teras. Sambil asik muroja'ah, aku menyapu butir-butir debu juga dedaunan yang jatuh di halaman Rumah TahfidzQu. Tetiba, ada suara seorang ibu berusia sekitar lima puluh tahun menyapaku, "Assalamu'alaykum"
Hari sabtuku, usai sholat subuh berjamaah di Masjid akupun bergegas menuju asrama. Hari ini jatah kami muroja'ah surat Ar-Rahman dan An-Naba'. Seperti biasa, setiap sabtu ahad kami bersiap untuk menghadiri kelas tahsin bersama Ustadz Hartanto. Saat teman yang lain memilih mennyelesaikan urusannya, aku memilih untuk melaksanakan kewajibanku untuk piket. Hari ini aku kebagian menyapu halaman teras. Sambil asik muroja'ah, aku menyapu butir-butir debu juga dedaunan yang jatuh di halaman Rumah TahfidzQu. Tetiba, ada suara seorang ibu berusia sekitar lima puluh tahun menyapaku, "Assalamu'alaykum"
Sontak, aku menjawab, "Wa'alaykumussalam, Bu" sambil menyalami tangan sang ibu.
"Maaf lahir batin ya mbak, lagi nyapu ya." ujar sang ibu padaku.
"Oh iya, Bu.. Sama-sama, maaf tangan saya kotor habis nyapu" jawabku sambil sedikit meringis karena salah tingkah. Dan sang ibu pun masuk ke rumahnya.
Jumat, 23 Agustus 2013
Perjuangan, mencintai Cahaya
Al-Qur’an ibarat cahaya yang akan menerangi perjalan hidup seorang hamba. Sebagai petunjuk hidup, yang menuntun kita menuju keselamatan. Membaca Al-Qur’an memeiliki keutamaan-keutamaan. Yang salah satunya adalah ia dapat memberi syafaat kepada kita, dengan izin Allah seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya. “ (HR. Muslim)
Langganan:
Postingan (Atom)