
Lagi, malam ini otakku kembali dipenuhi aliran kata yang hendak tumpah dalam kertas maya. Bercerita tentang sesosok muslimah dalam pencariannya.
Kurang lebih tiga tahun lalu seorang gadis mulai memantapkan diri untuk menutup aurot sesuai dengan nadzarnya.
Berat memang, awalnya.
Ia merasa berat karena harus meninggalkan pakaian-pakaian "Pendek" yang biasa ia pakai dalam kesehariannya.
Ia merasa berat karena rambut yang biasa dihias dengan pita-pita cantik nan lucu harus ditutupi dengan selembar kain yang menutupi helaian rambutnya.
Ia merasa berat harus berpenampilan layaknya seorang muslimah yang berjilbab yang biasanya sudah paham masalah agamanya.
Ia merasa berat karena takut teman-temannya menjauhi dirinya.
hingga akhirnya, ia mulai "terpaksa" untuk menjalankan nadzarnya itu.