Ads 468x60px

Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini tlah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu

bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan

kuatkanlah ikatannya
tegakkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya

terangilah dengan cahyaMu
yang tiada pernah padam
ya Robbi bimbinglah kami

rapatkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakkal padaMu

hidupkan dengan ma’rifatMu
matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela

Jumat, 18 November 2011

Arus Global Pergerakan Islam


Istilah globalisasi yang dipopulerkan Theodore Lavitte pada 1985, kini telah menjadi slogan dalam setiap topik pembahasan, termasuk dalam pembahasan arus global pergerakan Islam baik di dunia maupun Indonesia. Umat Islam kini tengah dihadapkan pada berbagai macam pemikiran dan gerakan, baik yang berkiblat pada keislaman maupun bukan. Berbagai macam pemikiran dan gerakan Islam sendiri tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari.

Berkaca pada sejarah lampau. Kejatuhan khilafah Turki Utsmani pada tahun 1924, menyebabkan kekuatan Islam tidak memiliki representasi politik formal di kancah Internasional. Jika dahulu pada saat kekhilafahan berdiri, seluruh dunia berada di bawah naungan politik Islam yang nyata. Dan saat khilafah Turki Utsmani runtuh, terjadilah serbuan kolonialisme yang menjadikan dunia terpecah belah menjadi negara-negara yang memiliki azas masing-masing serta mengedepankan suku-sukunya atas nama Nasionalisme. Akhirnya lahirlah kelompok revivalisme Islam yang hendak mengembalikan kekhilafahan dimana Islam sebagai landasan (Islamic State) hingga muncul pergerakan-pergerakan Islam mulai dari Hizbut Tahrir, Ikhwanul Muslimin, Salafy, Jama’ah Tabligh, dan sebagainya untuk melakukan suatu gerakan politik untuk menuju daulah Khilafah Islamiyah.

Kini, umat Islam dihadapkan pada sebuah realita akan adanya arus global. Umat Islam harus memiliki ilmu sehingga dalam bergerak tetap atas dasar kepahaman karena ilmu merupakan salah satu pondasi tegaknya daulah Islamiyah. Pemikiran dan pergerakan Islam yang memiliki sistem masing-masing dalam mencapai tujuan bersama, sudah selayaknya bersinergi untuk saling menguatkan dan menyokong satu sama lain sebagai  upaya untuk mengajak serta menuntut ditegakkannya syariat Allah, hidup di bawah naungan Islam, seperti yang diturunkan Allah kepada Rasulullah saw, dan diserukan oleh para salafush-shalih dengan pemahaman yang benar yang mengatur  segala perilaku.

Satu Tujuan kita, Jangan Berpecah-belah!

(Esai TK 3 Jama'ah Shalahuddin-UGM)

1 komentar: