Ads 468x60px

Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini tlah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu

bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan

kuatkanlah ikatannya
tegakkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya

terangilah dengan cahyaMu
yang tiada pernah padam
ya Robbi bimbinglah kami

rapatkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakkal padaMu

hidupkan dengan ma’rifatMu
matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela

Minggu, 13 Juni 2010

Cinta tak semurah sms


Bismillahirrahmanirrahiim..

Assalamu’alaykum kawan-kawan.. Setelah sekian lama ana gak corat coret di ms word, malam ini akhirnya tumpahlah aliran huruf yang dah kesimpen selama beberapa minggu lalu. Kali ini lagi-lagi ana akan membahas masalah cinta yang kagak ada matinya deh.. Pasalnya dah dibahas berkali-kalipun tetep aja masalah ini selalu laris menjadi bahan omongan kita-kita. Ya kagak?!

Sebuah kisah klasik diantara remaja, yang katanya sih lagi masa puber gitu.. Apalagi kalo muda-mudi tersebut tergolong aktivis dakwah di sekolahnya. Kisahnya gini.. Suatu hari, ada seorang Akhwat yang katanya jadi dambaan para ikhwan di sekolahnya karena akhwat tersebut sangat militant. Tilawahnya oke, dakwahnya te-o-pe, jilbabnya gede, apalagi pake motor gedhe (heh?! Kidding)

Suatu hari, pada saat istirahat sekolah, sang akhwat berlari kecil menuju mushola dengan memeluk mukena kesayangannya. (Waktu istirahat di sekolah tersebut memang tak cukup lama) Seusai melaksanakan dua rakaat sholat dhuha yang ganjarannya sama dengan jumlah shodaqoh seluruh saraf kita, akhwat tersebut bergegas kembali ke kelas karena bel akhir dari istirahat telah berbunyi. Tiba-tiba hape akhwat tersebut bergetar, tanda satu pesan masuk ke inboxnya.
 Namun, tanpa peduli akhwat tersebut tetap melaju ke kelasnya. Saat itu, ternyata guru yang mengisi jam pelajaran tengah study banding ke Jogjakarta (Ohh jogja…!?^_^v) , jadi disela jam kosong tersebut sang akhwat membuka sms yang cukup mengusik hatinya. Siapakah gerangan? Tiba-tiba tertulislah sebuah tausiyah indah yang berisikan:

“Duhai jiwa yang tak kenal lelah.. Jalan dakwah ini kian panjang. Tak sanggup kupikul seorang diri. Di jalan ini, kita berjuang memperkokoh diri. Menorehkan semangat dalam medan laga, dan mentapkan hati kita dalam jalan terjal ini. Tak sanggup kupikul seorang dirim, dan kaulah yang kupilih, mengisi relung hati, tuk gapai ridho Ilahi. Ukht, uhibbukifillah.” (Akhi XXXX +628xxxxxxxxx)

Deg..! Hati sang akhwat langsung berdesir. Pasalnya ikhwan yang mengirimkan pesan “indah” itu adalah ikhwan yang ia kagumi dalam diam. Seketika wajah sang akhwat memerah, tangannya dingin dan pandangannya kosong terbuai dalam angan semu. Namun tak lama setelah itu akhwat itu ber-istighfar. Dalam benaknya ada seribu pertanyaan yang menyesakkan dada. Ada apa ini? Bukankah ikhwan itu adalah ikhwan yang selama ini dikagumi sang akhwat karena kesholehannya, militansi dalam dakwah, tartilnya ia membaca Al-Qur’an, juga karena kehebatannya menjaga izzah? Sungguh seketika itu juga kekaguman sang akhwat terhadap ikhwan tersebut musnah.

Dan sang akhwatpun tak menggubris pesan “indah” dari sang ikhwan.
Nah, itu tadi sebuah kisah yang mungkin pernah kita dengar atau mungkin dialami kita sendiri? Oke, menanggapi cuplikan kisah di atas, ana hanya ingin berargumen dengan sedikit yang ana ketahui. Ya, memang cinta adalah fitrah bagi tiap manusia. Tak pernah sedikitpun Islam melarang kita untuk mencintai. Bahkan dalam Islam penuh dengan cinta dan kasih sayang. Namun permasalahnnya bagaimana cara, kapan dan kepada siapa kita mengungkapkan cinta?

“Cinta itu tak semurah sms”

Ya, jika memang serius dan sudah siap, kenapa gak dilamar aja? Kalo emang belum siap buat nikah, gak usah dulu deh kasih statement,”Aku mencintaimu karena Alloh ukht” (Huff.. Gombal banget!)
Mendingan puasa dulu deh..

Buat yang akhwat juga gitu, jangan mudah terbuai dengan rayuan gombal para ikhwan deh.. Baru dikirimin sms tausyah aja dah berdesir, baru dikomenin status fbnya dah kegirangan?

Hati-hati ukht, tak semua ikhwan yang melakukan hal tersebut berarti suka sama anty.. Mungkin saja ikhwan tersebut melakukan hal yang sama kepada akhwat lain kan? Bukannya mau suudzon, tapi lebih baik berpikir netral aja deh, biar setan gak godain kita-kita ukh.. Sakit ati baru nangis-nangis deh .. Hehe ^_^v peace ya ukh… Ya, ana rasa cuman itu aja uneg-uneg yang pengen ana sampaikan. Pesan yang ana sampaikan itu juga peringatan buat temen-temn dan ana pribadi. Afwan kalo ada kesalahan, dan kalo ada benarnya, sesungguhnya kebenaran itu dating dari Alloh. Sekali lagi deh, Cinta itu gak semurah sms kalee…. ^_^v

Madiun, 13 Juni 2010 (22.25)

3 komentar:

  1. assalamu 'alaikum,.. tema blog nya dari mana ya? boleh tahu?
    salam kenal..

    BalasHapus
  2. Wah, maaf setelah sekian lama hibernasi, saya baru buka blogspot laghi.. :D Salam kenal..

    BalasHapus