"Fiuh..!" Kuseka keringat yang mengucur deras..
Antara satu, dua, tiga, bahkan empat..
mungkin lebih..
dengan segala asa yang kugantungkan..
beberapa lembar harian tercecer di jalan..
sedih rasanya melihat kekacauan itu..
Namun tak dapat kuhentikan alur lakon ini..
kini, siapa?
sekali lagi kuhelakan nafas panjang..
"Fiuh..!"
lagi, kuhentakkan kaki ke medan laga..
satu, dua, tiga, bahkan empat..
Ayo bergerak!
semangat pun kala membara..
namun ingatkah aku?
jangan terlena dengan semua..
"Fiuh..!"
Ada perbaikan yang harus ditegakkan..
sekali lagi "Fiuh..!"
Lega rasanya..
Antara satu, dua, tiga, bahkan empat..
mungkin lebih..
dengan segala asa yang kugantungkan..
beberapa lembar harian tercecer di jalan..
sedih rasanya melihat kekacauan itu..
Namun tak dapat kuhentikan alur lakon ini..
kini, siapa?
sekali lagi kuhelakan nafas panjang..
"Fiuh..!"
lagi, kuhentakkan kaki ke medan laga..
satu, dua, tiga, bahkan empat..
Ayo bergerak!
semangat pun kala membara..
namun ingatkah aku?
jangan terlena dengan semua..
"Fiuh..!"
Ada perbaikan yang harus ditegakkan..
sekali lagi "Fiuh..!"
Lega rasanya..
tetap semangat, dan semoga keRidhoan Allah bersama langkah-langkah kerja nyata kita.
BalasHapussedikit ketawa saya baca kata "fiuuhh". hehehe...
BalasHapuskeep spirit ajah. :)
lega rasanya.. :D
BalasHapusTerimakasih..
memang harus tetap semangat!
yang #100,
BalasHapusAlhamdulillah...
Kebosanan itu sebuah keniscayaan kok, kejenuhan itu juga termasuk fitrah kok, dan ngga ada salahnya untuk sejenak menghentikan jejak langkah, mengambil jeda dan ancang untuk melakukan lompatan pada jejak langkah selanjutnya.
BalasHapusWa-al Aakhirotu Khoirul-laka min-al-uulaa.
semoga kelak jannah tempat istirahat sejatinya.. (aamiin)
BalasHapus