Ads 468x60px

Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini tlah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu

bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan

kuatkanlah ikatannya
tegakkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya

terangilah dengan cahyaMu
yang tiada pernah padam
ya Robbi bimbinglah kami

rapatkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakkal padaMu

hidupkan dengan ma’rifatMu
matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela

Kamis, 23 Agustus 2012

Karena Allah

"Kenapa mau sih pake baju panjang-panjang gitu? Gak panas ya?"
"Ih, ngapain ditutup-tutupin? Korengan kah?"
"Ketutup banget? ikut aliran apa sih? Muhammadiyah, atau NU?



------------------------------------


Aurat: 
Duhai, ini bukan soal panas atau tidak. Ini soal ketaatan kepada perintah Allah. Dan jika memang panas, aku menikmatinya. Karena aku percaya bahwa api neraka jauh lebih panas. 
Duhai, ini bukan soal menutupi kekurangan, namun ini soal menjaga kehormatan, dan pastinya ini soal ketaatan kepada perintah Allah. Sungguh, kecantikan fisik ini hanyalah sementara, yang muda kelak akan menjadi tua, dan ketakwaan-lah yang menjadikan seseorang terpancar aura keimanannya.
Duhai, ini bukan soal aliran muhammadiyah atau NU. Ini syariat Islam! 

“Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (jilbab)nya ke dadanya”. (QS. An-Nur : 30-31)

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin : Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Qs. Al-Ahzab: 59).



"Kadang-kadang kita terlalu agungkan pandangan manusia hingga terlupa pandangan Dia yang paling utama.. Kadang-kadang kita bermati-matian memenuhi kehendak manusia sedangkan kehendak Dia sering tak kita hiraukan dan kita tunda.. Tanya diri, untuk siapa kita hidup sebenarnya.."


Semoga kita ingat akan janji kita, "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (Al-An'am 162)

Madiun, 23 Agustus 2012

1 komentar: