Saat awal kita berjumpa,
binar yang tampak pada mata kalian begitu indah..
Awal kita berjumpa, aku sadar bahwa skenario-Nya tengah berjalan..
Ia mulai memautkan hati-hati kita, perlahan..
Hingga kini, kurasa perjalanan kita baru saja dimulai,
memperbaiki diri, bersama berjuang..
Kemudian Ia simplkan hati ini, dengan ikatan-Nya yang kokoh..
bak pohon yang akarnya mengakar begitu dalam,
dan batang pohonnya menjulang tinggi
daun-daunnya lebat meneduhkan,
dan buahnya begitu manis,
sangat sangat manis..
ya, buah itu berasa dari pohon iman
dan selayaknya kita saling menyuapkan buah yang termanis bukan?
karena kita tersambung bukan untuk saling terikat membebani
namun untuk saling tersenyum,
saling memahami,
saling mengingatkan,
saling mengerti,
dengan kelembutan hati..
saling menguatkan,
saling menanggung beban bersama,
dengan kesungguhan hati..
itulah ruh-ruh yang diakrabkan iman
Duhai, kalian Mutiara peradaban..
perlahan, benang cinta ini kita jalin..
mengeja ilmu-Nya
membentuk bata-bata kokoh
mengisi ruhiyah yang haus akan celupan-Nya
bersama kalian, Mutiara peradaban..
Duhai Mutiara Peradaban,
dimanapun, engkau tetaplah mutiara..
Duhai Mutiara Peradaban,
kuharap kalian menjadi permata tarbiyah
anggun dalam keteguhan, menyemai bunga dakwah..
teruslah bergerak,
hingga kelak Allah-lah yang mengistirahatkan kita..
tetaplah menjadi cahaya,
yang dinantikan sinarnya, yang dinantikan manfaatnya untuk umat..
binar yang tampak pada mata kalian begitu indah..
Awal kita berjumpa, aku sadar bahwa skenario-Nya tengah berjalan..
Ia mulai memautkan hati-hati kita, perlahan..
Hingga kini, kurasa perjalanan kita baru saja dimulai,
memperbaiki diri, bersama berjuang..
Kemudian Ia simplkan hati ini, dengan ikatan-Nya yang kokoh..
bak pohon yang akarnya mengakar begitu dalam,
dan batang pohonnya menjulang tinggi
daun-daunnya lebat meneduhkan,
dan buahnya begitu manis,
sangat sangat manis..
ya, buah itu berasa dari pohon iman
dan selayaknya kita saling menyuapkan buah yang termanis bukan?
karena kita tersambung bukan untuk saling terikat membebani
namun untuk saling tersenyum,
saling memahami,
saling mengingatkan,
saling mengerti,
dengan kelembutan hati..
saling menguatkan,
saling menanggung beban bersama,
dengan kesungguhan hati..
itulah ruh-ruh yang diakrabkan iman
Duhai, kalian Mutiara peradaban..
perlahan, benang cinta ini kita jalin..
mengeja ilmu-Nya
membentuk bata-bata kokoh
mengisi ruhiyah yang haus akan celupan-Nya
bersama kalian, Mutiara peradaban..
Duhai Mutiara Peradaban,
dimanapun, engkau tetaplah mutiara..
Duhai Mutiara Peradaban,
kuharap kalian menjadi permata tarbiyah
anggun dalam keteguhan, menyemai bunga dakwah..
teruslah bergerak,
hingga kelak Allah-lah yang mengistirahatkan kita..
tetaplah menjadi cahaya,
yang dinantikan sinarnya, yang dinantikan manfaatnya untuk umat..
Bantul, 2 April 2014
Duhai, kalian Mutiara peradaban..
BalasHapusperlahan, benang cinta ini kita jalin..
mengeja ilmu-Nya
membentuk bata-bata kokoh
mengisi ruhiyah yang haus akan celupan-Nya
bersama kalian, Mutiara peradaban..