Ads 468x60px

Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini tlah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu

bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan

kuatkanlah ikatannya
tegakkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya

terangilah dengan cahyaMu
yang tiada pernah padam
ya Robbi bimbinglah kami

rapatkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakkal padaMu

hidupkan dengan ma’rifatMu
matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela

Senin, 08 Juni 2009

Dialog Seorang Ibu dengan Anaknya (Mengapa kita Miskin…?)


Seorang anak bertanya kepada ibunya: “Mak, mengapa kita miskin mak ?”
Ibu anak itu berkata: Hidup ini seperti jalan-jalan di dalam Supermarket.
Siapa yang membawa tiga coklat, ia akan membayar 3 coklat. Siapa yang hanya dapat satu coklat, ia membayar satu coklat. Orang miskin tidak kebagian coklat itu nak. Sebab itu di pintu kasir ia tidak diperiksa Orang miskin nanti, akan cepat pemeriksaannya di hari kiamat Sedangkan orang kaya, akan lambat pemeriksaannya.
ia mak” kata anak itu, “Aku percaya”. “Tetapi kalau kita miskin, aku kan tidak bisa sekolah sampai perguruan tinggi.”
Berlinang air mata ibu itu mendengar keluh anaknya. Ia palingkan wajahnya dan bertanya di dalam hati: Mengapa ya, kita dilahirkan sebagai orang miskin ?
“Itu rahasia Tuhanmu. Kamu boleh berusaha dan berdo’a untuk merubahnya.”
“Tetapi ingatlah”.
Dan apabila kami beri nikmat kepada manusia. Ia berpaling, ia jauhkan dirinya Dan apabila kejahatan mengenai dia, adalah ia orang yang sangat putus asa
(Al-Quran, surat Al-Isra’, ke 17 ayat 83
Maka apabila bahaya mengenai manusia, ia seru kami Kemudian apabila kami beri kepadanya satu nikmat dari kami, Ia berkata: “Sesungguhnya apa yang diberikan kepada ku, lantaran kepintaran ku”. Bahkan nikmat itu satu percobaan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Al-Quran, surat Az-Zumar, ke 39 ayat 49)
Manusia tidak jemu minta kebaikan. Tetapi jika kesusahan mengenai dia Maka ia putus asa putus harapan (Al-Quran, surat Fush-Shilat, ke 41 ayat 49)
Apabila kami beri nikmat atas manusia Ia berpaling dan menjauhkan diri Tetapi apabila menggenai dia kesusahan, maka ia mempunyai permintaan yang panjang.
(Al-Quran, surat Fush-Shilat, ke 41 ayat 51)
“Jadi apa rahasia kehidupan itu”, kata anak itu kepada ibunya
Kata ibunya: “Rahasia Kehidupan yang pertama, “kita harus selalu bersyukur” Tidak membuang waktu. Kerjakan suatu pekerjaan setelah selesai satu pekerjaan”. “Tidak ada istilah bersantai dalam hidup ini”. “Mereka yang bergerak, merekalah yang maju ke muka.
“Mungkinkah kita bisa jadi orang kaya bu, lanjut anak itu di dalam hati”
Ibu itu berdo’a dalam hatinya :”Ya Allah, keluarkanlah kami dari lilitan kemiskinan ini, kuatkanlah iman kami, dan sejahterakanlah anak cucu kami dunia dan akhirat.”
Lima puluh tahun kemudian,
Dialah Yang menjadikan kamu khalifah di bumi,dan mengangkat derajat sebagian dari kamu atas sebagaian untuk Dia menguji kamu tentang apa yang Dia telah datangkan kepada kamu. Sesungguhnya Tuhanmu lekas siksaan-Nya, tetapi Dia Pengampun Yang Maha teliti. (006,165)
Perpustakaan-Terbuai@yahoogroups.com

3 komentar:

  1. :) Alloh tidak akan merubah suatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang merubahnya..

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum,

    Orang yang miskin adalah orang yang kurang bersukur. Betul nggak ya? Soalnya banyak Khalifah yg punya baju satu doang nggak ngerasa miskin.
    Udah q follow tanpa gambar...
    Oy kmu anak mana ya? apa anak Madiun?

    BalasHapus
  3. wa'alaykumsalam wr wb..

    Hmm, wallahua'lam..
    Hanya tau siapa yang benar2 bersyukur...
    Syukron yah suda di follow..
    iya ana anak madiun..
    Salam kenal..

    BalasHapus